Sebenarnya pemikiran ini sudah lama saya pikirkan ketika
mengikuti kuliah International Business di semester pertama UQ. Saat itu Pak
Dosen (yang keturunan Indonesia) sedang membahas tentang Repatriate
sebagai elemen SDM di perusahaan multi-nasional. Saat itu terbetik dalam pikiran
saya, bahwa posisi saya saat ini juga merupakan repatriate dari LAN.
Wallahualam, apakah nanti ketika saya kembali ke LAN (sesuai kontrak beasiswa SPIRIT),
adakah program repatriasi bagi saya, dan semoga juga bagi keluarga yang saya
bawa ke sini.
Ketika pagi tadi (6 Januari 2020) saya menemukan artikel
jurnal ini (Repatriation of Academics: A Study on Sri Lankan University
Lecturers oleh Robinson James (2018). South Asian Journal of Human Resources
Management 5(1) 96–116. DOI: 10.1177/2322093718769216), saya jadi
sangat tertarik untuk mendalaminya dan melihat kesesuaian antara artikel ini
dengan ide dasar saya dan bagaimana menjadikannya awalan dalam mendesain penelitian
sesuai dengan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Sejauh ini, baru baca
sampai halaman 106 (dari 116 halaman).
Saya sudah dapat info mengenai beberapa hal. Pertama akar
teori dan konsep yang digunakan dalam membahas repatriasi, yaitu: adjustment
theory of relocation (hal. 99); expatriation (hal. 99); dan socialization
resource theory (hal. 102). Kedua, adalah definisinya
Repatriation is a transition from a host country to
one’s home country after living overseas for a significant period (Adler, 1981;
Kulkarni et al., 2010; O’Sullivan, 2002).
Ketiga adalah aspek-aspek repatriasi yang diajukan
penelitinya (dituangkan dalam delapan hipotesisnya), yaitu:
- Durasi tinggal di luar negeri (berkorelasi negatif);
- Waktu untuk repatriasi (berkorelasi positif);
- Usia – lebih tua lebih baik (berkorelasi positif);
- Pengalaman kerja di organisasi domestik (berkorelasi positif);
- Perbedaan budaya (berkorelasi negatif);
- Pengaruh gender – perempuan lebih sulit repatriasi; dan
- Status pernikahan – lajang lebih sulit repatriasi.
Keempat adalah metode kuantitatif yang digunakan. Pada bagian
ini, penulis menjelaskan variabel, proses penentuan sampel, dan detail
teknisnya.
Sampai sini saya hentikan dulu bacaannya karena saya mau
beralih ke pekerjaan lainnya, yakni revisi artikel saya dengan Hendra dan
memberi masukan terhadap instrumen asesmen.
[Gambar diambil dari https://beyond.life/international-body-repatriation-service]
Be First to Post Comment !
Posting Komentar